🏸 Rangka Atap Pelana Baja Ringan
Penggunaanrangka atap baja ringan model pelana tidak hanya dipakai di Indonesia, melainkan juga populer dipakai di negara-negara barat. Nah, jika kalian tertarik untuk mencoba membuat atap rumah menggunakan model pelana, maka silakan simak penjelasannya di bawah ini.. Baca Dulu : Baja Ringan Bentang 12 Meter
Contohpenghitungan kebutuhan batang atap baja ringan ini untuk rumah tipe 45 dan model atap pelana. Ilustrasi bagan rangka atap baja ringan. Sumber. Setelah itu masukan kemiringan atapnya, standar kemiringan atap pada umumnya berkisar antara 30 - 35 derajat. Jika ingin membuat atap yang lebih landai, anda harus membuat penahan di
atappelana Rangka baja ringan: tips memilih rangka atap bangunan rumah anda. SIPETI, 30/05/2022. kuda baja ringan bentuk atap rangka bentang konstruksi rumus pembelajaran konsep pekerjaan kanopi metodefuzziblog. Bagian Bagian Atap Rangka Kayu Untuk Rumah Tinggal Sederhana | Home.
Kudakuda baja profil dapat digunakan untuk mewujudkan bentuk atap pelana, atap limasan, atap kubah/kerucut, atap lengkung, atap joglo, atap tenda dan sebagainya. Kuda-Kuda Cremona Siku Kuda-kuda cremona banyak ditemukan pada rangka atap bangunan-bangunan kuno peninggalan kolonial Belanda, yang artinya bentuk kuda-kuda ini sudah ada sejak
Karenasusunan in akan membentuk kontur atap sesuai dengan yang telah dirancang sebelumnya. Berikut potongan atap baja ringan untuk bentuk-bentuk atap tertentu. Atap Pelana. Pada bentuk atap pelana, rangka baja ringan akan memiliki kemiringan yang saling bertolak belakang karena akan membentuk segitiga. Kemudian, pada sisi tegaknya dibuat lurus.
Sebelumpemasangan rangka baja ringan, Sobat Builders perlu memperhitungkan rumus kuda-kuda yang tepat. Rangka Atap Baja Ringan. Kuda-kuda merupakan rangka baja ringan yang terdiri dari berbagai macam ukuran. Ukuran baja ringan dimulai dari 0.75 - 1 mm. Kuda-kuda ini akan dipasangkan di atas tumpuan struktural yang telah dibuat.
. Pilih mana, rangka atap baja ringan atau rangka atap kayu? Seperti kita ketahui, membangun atap merupakan hal yang paling penting dan perlu dimaksimalkan mulai dari jenis maupun bentuknya demi mendapatkan perlindungan bangunan terutama terhadap faktor eksternal yang membahayakan. Sebab atap berfungsi untuk melindungi bagian atas bangunan terhadap paparan panas matahari maupun hujan sehingga memberikan kenyamanan bagi penghuninya. Untuk mendapatkan model bangunan atap yang maksimal, Anda tentunya bisa mempercayakan Nikifour kontraktor terdekat Jababeka KIIC Suryacipta. Pembangunan atap yang maksimal tentunya bisa didapatkan lewat pemakaian atap dari bahan dasar logam maupun kayu. Dimana persyaratan utama yang paling mendasar adalah Janie bahan yang digunakan pada bagunan, seperti apakah menggunakan atap baja ringan atau kayu. Namun pastinya, sebelum dapat menyelesaikan pembangunan, maka desain konstruksi yang dibuat harus benar-benar kokoh, sebab untuk menjamin stabilitas dan menyesuaikan keandalan atap itu sendiri. Rangka atap baja ringan atau rangka atap kayu? Apapun, penggunaan atap berbahan baja ringan maupun kayu sendiri merupakan solusi paling ideal, sebab kedua bahan tadi mampu menahan segala beban dengan berbagai kondisi, entah itu dengan sementara maupun permanen. Persyaratan Pemilihan Bahan Dasar Atap Rumah Hal yang perlu Anda pikirkan pertama kali ketika ingin membangun sebuah atap rumah adalah pemilihan bahan serta desain atap bangunan terlebih dulu. Rangka atap baja ringan atau rangka atap kayu? Pastikan Anda mengetahui kriteria dalam pemilihan bahan tersebut, dengan mempertimbangkan sisi kehandalan, stabilitas dan juga kekuatannya. Beberapa fitur lainnya yang harus dipenuhi dalam desain rangka atap itu sendiri mencakup beberapa eleman diantaranya reng, kasau, kuda-kuda dan juga gording. Melalui struktur yang kaku hasil perakitan tentunya memberikan fungsi ideal menjadi sebuah kerangka atap. Umumnya, bahan yang digunakan dalam pembuatan atap sendiri yaitu bahan kayu, namun alternative lainnya yang tak kalah populernya yaitu atap dari baja ringan. Kehadiran Rangka Atap Baja Ringan Sebagai Pengganti Kayu Rangka atap baja ringan atau rangka atap kayu? Untuk menggunakan salah satu dari kedua bahan tersebut, tentunya sangat penting mengetahui perbandingan biaya keduanya. Adapun hal tersebut dilakukan agar kita mengetahui efektivitas biaya penggunaan bahan-bahan tersebut yang paling tepat. Selain itu, kita juga harus mengetahui ketahanan rangka atap baja ringan atau rangka atap kayu tadi untuk dijadikan material atap bangunan rumah. Berdasarkan hasil estimasi sendiri, di mana kini dinding baja dan kayu memiliki nilai yang sama dalam hal biaya, sementara pemakaian baja ringan pada rangka atap biayanya cenderung lebih kompetitif dibandingkan kayu konvensional. Dengan memilih Nikifour kontraktor terdekat Jababeka KIIC Suryacipta Anda tentunya akan mendapatkan rangka atap berkualitas yang mampu memenuhi segala aspek kriteria yang dibutuhkan oleh sebuah rangka atap bangunan. Sebenarnya konstruksi rangka dari atap kayu merupakan tradisi yang tak tertandingi dalam bangunan rumah dalam waktu yang begitu lama sebab memiliki kinerja yang begitu memuaskan. Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari banyaknya kita menjumpai rangka atap ini, dengan biaya yang ditawarkannya pun relatif lebih rendah dan ekonomis. Akan tetapi, akhir-akhir ini justru harga material kayu ini sudah mulai merangkak naik, belum lagi penurunan kualitas dari rangka kayu serta berbagai isu lingkungan tentunya menurunkan pamor rangka atap kayu ini sebagai konstruksi perumahan. Namun tentunya kini sudah hadir kompetitornya yakni baja ringan untuk dijadikan alternative sebagai pengganti rangka atap kayu. Dimana atap baja ingan juga mampu menawarkan hasil konstruksi yang kuat dan tahan lama. Melalui berbagai macam alternative, rangka atap dari baja ringan sudah cukup terkenal sebab memiliki stabilitas harga yang juga dilengkapi kualitas konstruksinya yang sudah cukup mapan. Dengan begitu, para pembangun pun tak perlu khawatir memilih rangka atap baja ringan ini sebagai alternative dari rangka atap kayu. Rumah dengan material baja ini, kini memang sudah memiliki banyak peminat. Akan tetapi, tentunya masih banyak yang belum mengetahui perbandingan antara rangka atap baja dan kayu. Untuk itu, kita dapat melihat perbandingan diantara kedua material tersebut untuk dijadikan rangka atap di perumahan. Perbandingan tersebut termasuk kelayakan dan kebutuhan akan kedua material rangka atap diatas untuk bangunan. Jika sudah mengetahui perbandingan keduanya, selanjutnya kita pun dapat memilih salah satu dari kedua rangka atap tadi dengan tepat. Perbandingan Kelayakan Material Baja Ringan Vs Kayu Menurut Perspektif Ilmiah Analisis dari keberlanjutan bahan baja ringan jika dibandingkan kayu menurut perspektif dari siklus kelanjutan bahan berdasarkan Sistem Sertifikasi Ilmiah itu sendri, dilakukan denga cara mengevaluasi keduanya terhadap beban pada lingkungan. Adapun beban tersebut mencakup pemakaian sumber daya, konsumsi energi yang digunakan serta polusi yang diperoleh dari keduanya tersebut. JIka dinilai dari beban lingkungan tersebut, kedua bahan tadi memiliki fungsi yang relatif sama. Berdasarkan sisi ilmiah, dapat disimpulkan bahwa pada penggunaan materil baja ringan jika dibandingkan dengan rangka atap kayu pada konstrukti perumahan, maka baja ringan dinilai mempunyai keuntungan lebih jelas di area yang mengalami penipisan ekosistem dan sumberdaya. Sedangkan perbedaan pada penggunaan energi diantara keduanya tak begitu signifikan. Berdasarkan sudut pandang dari keberlanjutan material tersebut, dengan menilai perbandingan antara keduanya, dilakukan evaluasi terhadap 2 sistem tadi. Dimana umumnya melalui proses manufaktur, ekstraksi terhadap sumber daya dan kinerja thermal, juga keuntungan dan kerugian dari keduanya. Kemudian perubahan kekuatan dari struktur rangka kayu konvensional sendiri dibawah penggunaan kekuatan material baja. Disamping itu, fokus utama sebagai bahan pertimbangan material kayu yaitu tetap sebagai deplesi ekosistem. Perbedaan Harga Rangka Atap Kayu Vs Baja Ringan Untuk mendapatkan pilihan bahan rangka atap yang tepat sebagai alternative pengganti kayu itu sendiri dikarenakan harga material kayu yang kini mengalami fluktuasi tinggi. Dimana hal tersebut mencakup evaluasi solusi kelayakan praktis dan kebutuhan akan tenaga kerja beserta material yang dibutuhkan jika dibandingkan rangka atap kayu. Berdasarkan survey dan hasil yang menunjukkan dimana berdasarkan aspek tertentu, maka rangka atap dari baja ringan sendiri dpat diharapkan sebagai alternative pengganti rangka atap kayu sebab dilihat dari segi biayanya lebih efektif. Di samping itu, dari sisi keuntungan structural sendiri, proses pemasangan baja ringan sendiri lebih cepat sehinga memicu biaya yang kompetitif dibandingkan material kayu. Adapun perbandingan baiaya antara atap baja ringan dan kayu sendiri dihitung melalui biaya konstruktinya. Biasanya biaya termasuk jumlah biaya untuk tenaga kerja dan kedua bahan tadi. Umumnya biaya bahan ditetapkan secara langsung oleh produsen baja lokal dan pemasok kayu, sementara biaya untuk tenaga kerja sendiri dihitung berdasarkan daerah masing-masing, sebab setiap wilayah memiliki patokan harga atau biaya yang berbeda. Selain itu, proses pengerjaan dari rangka atap kayu yang cenderung membutuhkan waktu yang lebih lama menjadikan pertimbangan tersendiri untuk memilihnya. Sementara itu, pada proses instalasi rangka atap bahan baja ringan memakai sistem pengencang secara pneumatic dan juga produk lainnya turut dikembangkan sehingga bisa meminimalisir biaya tenaga kerja. Keuntungan dan Kerugian Atap Baja Ringan Vs Kayu Untuk mendapatkan pilihan antara kedua bahan rangka atap yang tepat, kita tentunya harus mengetahui keuntungan dan kerugian dari bahan kayu dan baja ringan tersebut. Rumah dengan atap baja ringan dan atap kayu sendiri memang terlihat tak jauh berbeda. Namun tentunya kita juga harus memikirkan dari sisi yang lainnya. Dimana berbagai pertimbangan dilakukan, seperti ketahanan material terhadap serangga, resistensi terhadap api dan ketahanan dari gemba serta badai yang bisa saja terjadi kapanpun. Tak hanya itu saja, faktor-faktor yang berkaitan seperti biaya pemeliharaan dimasa depan dan biaya awal saat konstruksi rumah pun turut menjadi pertimbangan untuk memilih salah satu dari kedua bahan rangka atap tersebut. Dengan memahami kelebihan dan kekurangan kedua bahan ini, tentunya membantu kita untuk membuat keputusan yang bijaksana untuk membangun konstruksi rumah. Kita juga harus mempertimbangkan isu keberlanjutan dan dampaknya terhadap lingkungan. Dimana semua bahan dasar mempunyai persediaan yang terbatas serta hasil ekstraksi yang bisa berdampak pada emisi polutan yang efeknya terhadap air dan udara. Selain itu, energi juga diperlukan untuk dapar memproses suatu bahan menjadi sebuah produk yang tepat guna. Kayu memang bersifat terbarukan, namun bukan berarti secara otomatis kayu bersifat lebih berkelanjutan sebagai bahan konstruksi rumah dibandingkan baja. Walaupun dimungkinkan menanam pohon kembali sesudah penebangan untuk menjadi kayu, namun tak ada jaminan dimana pohon yang ditanami kembali tersebut akan tumbuh. Sementara itu, semua produk bahan baja bisa didaur ulang dengan tanpa harus mengalami degradasi maupun kehilangan sifat. Diaman industri baja sendiri sudah menginvestasikan uang berjumlah banyak untuk efisiensi dan perbaikan lingkungan selama beberapa dekade terakhir. Selain itu, pemakaian serta polusi energi saat ini sedang menurun. Akan tetapi terlepas dari itu semua, dampak lingkungan sendiri terbilang masih signifikan. Demi menilai keberlanjutan dan dampak lingkungan akibat penggunaan bahan tersebut, merupakan hal yang penting dilakukan evaluasi terhadap kedua bahan tadi mengenai isu-isu lingkungan yang sensitif. Adapun faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keberlanjutan dari sumber daya tersebut mencakup perpanjangan pemakaian bahan daur ulang, tingkat penipisan terhadap sumber daya dari bahan baku tersebut dan energi secara langsung yang diperlukan pada pembuatan bahan tersebut. Persediaan Bahan Baku Kayu Sudah diperkirakan sebelumnya dimana setiap tahun, sebanyak 40 juta hektar lebih lahan dihutan semakin berkurang di seluruh dunia. Akibat kebakaran dan kekeringan hutan tentunya menghancurkan sebanyak jutaan hektar total hutan rusak, hal ini tentunya hanya di Indonesia dan belum termasuk di seluruh dunia. Dengan begitu tak aka nada yang namanya sumber kayu bahkan tak aka nada ekosistem tersisa untuk material kayu. Belum lagi peristiwa alam yang bahkan semakin mengecewakan khususnya untuk industri perkayuan, dimana fakta bahwa sebanyak 88% dari total semua hutan secara nasional tak disisihkan oleh peraturan hukum yang terkait lingkungan sehingga menjadikan wilayah ini kesulitan untuk mendapatkan bahan kayu. Berdasarkan faktor-faktor tersebut yang telah dikombinasikan, bahwa secara substansial meminimalisir total dari basis cadangan dengan menyebabkan penurunan sebanyak 29% terhadap produksi kayu. Bahkan hal tersebut bisa diperkirakan akan lebih jatuh lagi di masa mendatang. Sekarang ini, bahan kayu yang tengah diekstrak yaitu dari pohon dengan diameter lebih kecil yakni sekitar log 7 inchi. Hal tersebut sangat jauh jika dibandingkan dengan banyaknya pohon-pohon yang berdiameter sekitar 40 inchi dan dipanen sekitar 50 tahun silam. Apalagi pohon-pohon yang berukuran diameter kecil ini memiliki bahan kayu yang memerlukan pengeringan lewat oven, dengan begitu menghasilkan persentasi yang jauh lebih tinggi dibandingkan kayu jadi. Selain itu, log diameter kayu pun mempengaruhi nilai pemanfaatan sebab pada kayu yang berjumlah tertentu, untuk pohon dengan diameter lebih kecil lebih dibutuhkan daripada pohon yang dengan ukuran diameter lebih besar. Untuk itu, akan lebih banyak sekali pohon yang wajib dipanen pada kasus pohon dengan diameter ukuran lebih kecil. Persediaan Bahan Baku Baja Semua bahan baku untuk baja yang dimanfaatkan pada pembuatan konstrukti bangunan sendiri merupakan baja yang berasal dari pemasok. Besi merupakan mineral yang ketersediaannya paling melimpah yang ada dibumi. Termasuk cadangan yang lebih stavil serta lebih resisten terhadap risiko kekeringan, kebakaran maupun penyakit tidak sama seperti kayu. Bahkan praktek pertambangan pun sudah meningkar dengan dramatis, selain itu banyak sekali baja baru yang didaur ulang. Produk yang telah dibuat dari material baja dengan ketahanan tinggi memerlukan lebih sedikit tiap produknya dibandingkan baja biasa demi melakukan fungsi serupa. Maka dari itu, kebutuhan pasar untuk perumahan bisa dipenuhi dengan tanpa harus mendirikan pabrik baja yang baru maupun menambah kapasitas pada pabrik yang telah ada. Akan tetapi, bahan baku pembuatan baja itu sendiri termasuk material batu kapur, bijih besi, seng dan batu bara, dimana semuanya merupakan bahan yang bersifat tidak terbarukan karena ditambang dari dalam bumi. Rangka atap baja ringan atau rangka atap kayu? Sedangkan bahan kayu sendiri yang digunakan untuk konstruksi perumahan masih belum menemukan pemakaian ekstensif secara sekunder. Baja mempunyai rekam jejak dimana terbukti ekstensif dijadikan bahan yang diproduksi hasil daur ulang. Selain itu, pada jumlah tertentu dari bijih besi yang digunakan dan diekstraksi, baja yang diproduksi bisa terus dilakukan reklamasi serta didaur ulang dengan tanpa mengalami degradasi. Adapun hal tersebut menjadikan bahan baja ini lebih dekat sebagai sumber daya berkelanjutan bila dibandingkan dengan kayu. Dengan pemisahan magnetic sendiri menjdaikan baja sendiri paling mudah ditemukan serta merupakan cara paling ekonomis dalam menangani aliran polusi dan limbah padat yang sebenarnya hampir tak menemukan masalah. Berdasarkan fakta-fakta di atas dapat disimpulkan, bahwa kebutuhan langsung dari energi manufaktur yang memproduksi kayu memerlukan lebih sedikit proses energi dibandingkan baja. Di mana sebagian besar dari energi pada kayu tersebut disimpan ada energi surya hasil dari fotosintesis. Selain itu, kayu tumbuh dengan mengkonversi gas karbondioksida untuk dijadikan oksigen. Ketika proses fotosintesis berlangsung, maka karbon disimpan meskipun dalam kondisi sedang diproduksi. Adapun pemakaian hasil kayu sendiri menghasilkan emisi gas CO2 yang lebih rendah dibandingkan yang lainnya. Dalam isu keberlanjutan sendiri, material baja tampaknya mempunyai keuntungan yang cukup jelas dalam hal ketersediaan sumber bahan baku, sedangkan untuk perbedaan pemanfaatan energi sendiri antara rangka atap baja ringan atau rangka atap kayu; tak mempunyai perbedaan yang signifikan. Rangka atap baja ringan atau rangka atap kayu, di antara kedua bahan ini, apapun yang Anda pilih tentu memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Hanya saja, Anda tentu harus mempertimbangkan segi keefektifan dan biaya yang harus dikeluarkan. Pertimbangkan pula proses pemeliharaan di antara rangka atap baja ringan atau rangka atap kayu ini. Rangka atap baja ringan atau rangka atap kayu, mana yang lebih unggul? Tentunya Anda bisa memilihnya. Selain itu, untuk mendapatkan hasil rangka atap yang maksimal maka Anda bisa menggunakan jasa Nikifour kontraktor terdekat Jababeka KIIC Suryacipta. Jasa kontraktor kami siap melayani Anda untuk mendapatkan rangka atap terbaik dan berkualitas dengan desain yang handal.
Model atap pelana kerap ditemukan di rumah-rumah Indonesia, karena kedua sisi miring yang dimilikinya menguntungkan, terutama saat hujan turun. Air hujan atau kotoran dedaunan dan lainnya yang tersangkut di atas genting bisa langsung turun ke tanah. Risiko kebocoran pun bisa diminimalisir. Selain itu, karena struktur atapnya tidak rumit, beragam material dapat digunakan, salah satunya baja ringan. Desain atap pelana yang sederhana pun mudah diterapkan, termasuk pada rumah type 36. Sebelum diterapkan pada hunian, sebagian orang biasanya ingin mengetahui prediksi biaya yang dibutuhkan. Terkait hal ini, cara menghitung kebutuhan baja ringan untuk atap pelana rumah type 36 dapat dilakukan seperti berikut. Data Ukuran Bangunan Data berupa panjang dan lebar bangunan digunakan untuk menentukan nilai volume atap. Biasanya, panjang dan lebar rumah type 36 adalah 6 x 6 meter. Kemudian ukuran overstek yang digunakan biasanya adalah 1 meter. Sementara kemiringan atapnya 35 derajat. Rangka Atap Baja Ringan Produk PT Kepuh Kencana Arum Berdasarkan contoh data ukuran rumah type 36 dengan bentuk atap pelana tersebut, maka dapat digunakan rumus Panjang bangunan = panjang rumah + 2 x panjang overstek = 6 + 2 x 1 = 8 meter Lebar bangunan = lebar rumah + 2 x panjang overstek = 6 + 2 x 1 = 8 meter Derajat kemiringan = Cos 35 = 0,819 Volume Atap Penghitungan ini dapat dilakukan setelah data ukuran rumah telah ditentukan menggunakan rumus berikut. Volume = panjang rumah + panjang overstek di kedua sisi x lebar rumah + panjang overstek di kedua sisi / derajat kemiringan atap Maka, volume bentuk atap pelana adalah = 8 x 8/ 0,819 = 78,144 meter kubik atau 78 meter kubik. Baca juga Beda Korosi dan Karat, Jangan Sampai Tertukar Lagi! Kebutuhan Rangka Atap Baja Ringan Model Atap Pelana Aplikasi rangka atap baja ringan bentuk atap pelana menggunakan kanal C dan reng. Cara menghitungnya dapat menggunakan rumus Rumus kebutuhan kanal C = volume atap x 4/panjang baja ringan per batang = 78 x 4 /6 = 312/6 = 52 batang kanal C baja ringan. Rumus kebutuhan reng = Jumlah kanal C x jarak pemasangan reng = 52 x 1,2 = 62,4 atau sekitar 63 batang reng baja ringan. *** Itulah cara menghitung kebutuhan rangka baja ringan untuk model atap pelana type rumah 36 secara mandiri. Penghitungan itu untuk memprediksi berapa biaya yang perlu dipersiapkan. Sementara jika ingin lebih akurat, memakai jasa kontraktor dan aplikator profesional bisa dilakukan. Selain penghitungan yang tepat, agar rangka atap rumah kokoh, awet, dan tak mudah roboh, pastikan untuk selalu memilih baja ringan yang kualitasnya terjamin. Seperti produk PT Kepuh Kencana Arum yang selalu menyediakan baja ringan terbaik, ber-SNI,dan dilengkapi dengan garansi. Post navigation
Jangan Sampai Salah, Berikut Cara Menghitung Atap Baja Ringan Model Pelana dengan Tepat Jangan Sampai Salah, Berikut Cara Menghitung Atap Baja Ringan Model Pelana dengan Tepat Tidak semua orang tahu cara menghitung atap baja ringan model pelana. Atap baja ringan model ini pun merupakan salah satu jenis atap yang banyak digunakan pada bangunan modern. Atap ini terdiri dari dua bagian yang saling bertemu pada titik tertinggi dan membentuk sudut kemiringan yang sama di kedua sisi. Dalam perhitungan atap baja ringan model pelana, diperlukan beberapa informasi seperti lebar, panjang, dan tinggi atap, beban yang harus ditahan oleh atap, serta jenis material baja ringan yang akan digunakan. Kalau Anda ingin tahu lebih banyak tentang atap pelana, Anda bisa membaca artikel berikut ini Kekurangan dan Kelebihan Atap Pelana Yang Harus Diketahui Dalam artikel ini Anda akan dijelaskan dengan lebih detail tentang cara menghitung atap baja ringan model pelana beserta rumus-rumus yang diperlukan. Untuk menghitung baja ringan atap pelana, Anda memerlukan beberapa informasi dasar, seperti panjang dan lebar atap, kemiringan atap, serta beban yang akan ditopang oleh struktur atap. Berikut adalah cara menghitung baja ringan atap pelana dengan mudah. 1. Hitung Luas Atap Mencari luas atap membutuhkan rumus yang mudah dan sudah dikenal sejak Anda duduk di bangku sekolah. Semua ini didapat dengan penggunaan rumus berikut Luas atap panjang x lebar Sebagai contoh penerapan, asumsikan bahwa panjang atap adalah 10 meter dan lebarnya 8 meter. Itu berarti luas atap yang 10 x 8 = 80 meter persegi. 2. Tentukan Kemiringan Atap Kemiringan atap diukur dalam derajat atau persentase. Contohnya seperti kemiringan atap 25 derajat atau 25%. Anda bisa menemukannya dengan rumus Kemiringan atap ½ x lebar bangunan x cosinus sudut kemiringan Kalau Anda membutuhkan panduan yang lebih lengkap tentang cara menghitung kemiringan atap, Anda bisa membaca artikel berikut ini Mengetahui Cara Menghitung Kemiringan Atap Rumah 3. Hitung Panjang Miring Atap Panjang miring atap adalah jarak diagonal dari ujung atap ke ujung atap yang lain. Anda bisa menggunakan rumus pythagoras untuk menghitung panjang miring atap dengan rumus a² + b² = c². Misalnya, jika panjang atap adalah 10 meter dan kemiringannya 25 derajat, maka panjang miring atap adalah 10 / cos25 = meter. 4. Tentukan Beban Atap Beban atap tergantung pada jenis material atap dan kondisi cuaca di daerah Anda. Anda bisa mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai beban atap dari peraturan bangunan setempat atau konsultan struktur. Rumus yang digunakan untuk menghitung beban ialah sebagai berikut Beban total pada atap q =beban mati D + beban hidup L 5. Hitung Gaya Tarik dan Tekan pada Baja Ringan Gaya tarik dan tekan pada baja ringan ditentukan oleh beban serta kemiringan atap. Anda bisa menggunakan rumus-rumus matematika atau menggunakan software untuk menghitung gaya tarik dan tekan pada baja ringan. Penampakan dalam rumusnya sendiri bisa dilihat sebagai berikut H = q x L / 2 Keterangan q = beban total pada atap dihitung seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. L = panjang atap pelana. Menghitung gaya tarik T dan tekan C pada tiang atap T = H x L/2-X / L C = H x X / L Keterangan x = jarak dari ujung atap ke titik di mana gaya tarik dan tekan dihitung. Perlu diingat bahwa dalam menghitung gaya tarik dan tekan pada atap pelana, diperlukan asumsi bahwa struktur atap bersifat ideal, maksudnya struktur rangka atap pelana adalah rangka dua dimensi yang seimbang serta terbuat dari bahan yang homogen. Selain itu harus dipastikan bahwa material atap yang digunakan mampu menahan gaya tarik dan tekan yang dihasilkan oleh struktur rangka atap pelana. Oleh karena itu sebaiknya konsultasikan perhitungan ini kepada seorang ahli struktur atau insinyur sipil yang kompeten serta berpengalaman. Apa Saja Tips Memasang Atap Pelana? Supaya atap pelana dapat berfungsi dengan baik maka pemasangannya harus tepat dan benar. Ada beberapa aspek yang perlu Anda perhatikan supaya tidak ada kesalahan dalam proses pemasangannya. Perhatikan informasinya dengan saksama di bawah ini. 1. Perencanaan dan Perhitungan yang Matang Sebelum memasang atap pelana, pastikan untuk melakukan perencanaan dan perhitungan yang matang. Perhitungan ini mencakup penentuan dimensi atap pelana, jarak tiang, jenis, ukuran bahan yang digunakan, dan lain sebagainya. Selain itu Anda perlu memeriksa peraturan lokal, seperti tata cara pembangunan dan persyaratan struktural yang berlaku. 2. Pemilihan Bahan yang Tepat Pilihlah bahan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan. Pastikan bahan yang digunakan memenuhi standar kualitas dan kekuatan yang diperlukan untuk mendukung beban atap sekaligus cuaca ekstrem, seperti angin kencang, hujan lebat, serta salju. 3. Pemasangan Rangka Atap Pelana yang Tepat Rangka atap pelana harus terpasang dengan baik dan benar. Pastikan ukuran, jarak, dan sudut antar tiang sudah sesuai dengan perhitungan yang telah dilakukan. Jangan lupa memasang baut, mur, atau paku pada posisi yang tepat. Pastikan juga rangka atap pelana seimbang dan tidak miring. 4. Pemasangan Pelat Penutup Pelat penutup atap pelana harus dipasang dengan benar dan kuat agar tahan terhadap cuaca ekstrem. Pastikan pelat penutup terpasang rapat dan terkunci dengan baik di setiap sambungan. Gunakan bahan yang tahan korosi dan tahan lama. 5. Pemasangan Genting atau Bahan Atap Lainnya Genting atau bahan atap lainnya harus dipasang dengan hati-hati dan benar. Pastikan setiap bagian lainnya terpasang rapat tanpa celah. Jika diabaikan makadapat menimbulkan rembesan air. Pasang juga penahan angin di sisi genting atau bahan atap yang berdekatan dengan tepi atap pelana untuk mencegah genting terlepas akibat angin kencang. 6. Perawatan dan Pemeliharaan Setelah selesai dipasang, perawatan dan pemeliharaan atap pelana sangat penting untuk menjaga kekuatan sekaligus keindahan atap. Bersihkan atap secara teratur untuk mencegah tumbuhnya lumut atau jamur yang dapat merusak atap. Pastikan juga struktur dan bahan atap tidak terkena kerusakan atau korosi. 7. Konsultasikan dengan Ahli Jika merasa kesulitan dalam memasang atap pelana, jangan sungkan untuk menghubungi ahli atau profesional yang berpengalaman di bidang perencanaan dan pemasangan atap. Melalui konsultasi dan bimbingan dari ahli, risiko kesalahan dalam pemasangan atap pelana bisa diminimalisir. Dalam menghitung atap baja ringan model pelana, diperlukan perencanaan yang matang dan rumus-rumus yang tepat. Setelah menghitung kebutuhan material, tahap selanjutnya adalah memilih bahan yang berkualitas dan tepat untuk mendukung kekuatan atap. Indosteger merupakan salah satu penyedia bahan-bahan material konstruksi berkualitas dengan harga yang terjangkau. Salah satu bahan material yang tersedia di Indosteger ialah hollow baja ringan dalam berbagai ukuran. Cari tahu semua informasi yang Anda butuhkan, seperti harga hollow baja ringan 4x4 per batang. Jika Anda membutuhkan bahan-bahan material untuk proyek konstruksi, jangan ragu untuk menghubungi tim Indosteger untuk pemesanan dan informasi harga yang lebih detail. Dapatkan bahan-bahan material berkualitas dan tepercaya untuk mendukung kesuksesan proyek konstruksi Anda hanya di Indosteger. Semoga informasi cara menghitung atap baja ringan model pelana di atas bermanfaat untuk Anda! Sumber Recent Articles
rangka atap pelana baja ringan